JAKARTA—Universitas di Amerika Serikat selama 2012 masih menunjukkan dominasinya di bidang paten. Di antara 10 besar universitas pendaftar paten terbanyak ke WIPO, ada delapan universitas dari Amerika Serikat.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Word Intellectual Property Organization (WIPO), belum lama ini, di antara 50 universitas di dunia, ada dua universitas dari kawasan Asia yang bisa menembus masuk ke sepuluh besar pendaftar paten ke WIPO.
Kedua universitas dari Asia itu adalah Peking University dan Seoul National University.
Peking University mengajukan permohonan pendaftaran paten sebanyak 92 paten selama 2012, sedangkan Seoul National University mendaftarkan 101 paten melalui WIPO.
Sejumlah universitas di kawasan Asia mulai menunjukkan performanya di antara 50 universitas di dunia, yang paling produktif mengajukan permohonan pendaftaran paten melalui WIPO.
Di kawasan Asean hanya ada dua universitas yang masuk dalam 50 top university pemohon paten, yaitu Malaysia dan Singapura.
Singapura menempatkan dua universitas yaitu National University of Singapore, yang nmendaftarkan sebanyak 54 paten dan Nanyang Technological University mendaftarkan 49 paten, sedangkan Malaysia mencatatkan satu universitasnya yaitu Universitas Sains Malaysia, yang mendaftarkan 39 paten.
Tidak ada satupun Universitas dari Indonesia yang masuk dalam 50 universitas yang paling banyak mengajukan permohonan pendaftaran paten ke WIPO.
Paten erat kaitannya dengan temuan baru di bidang teknologi. Semakin banyak temuan baru yang diberi paten, maka semakin terkenal universitas yang bersangkutan.
Di Amerika Serikat, tercatat University of California menempati urutan paling atas sebagai pemohon paten paling banyak. Universitas itu mendaftarkan sebanyak 351 paten selama 2012. (PI)